1. Bakteri Pemakan Karat (Halomonas Titanicae)
15 April 1912, Kapal RMS Titanic tenggelam. Sebuah kecelakaan kapal paling tenar sepanjang masa. Bangkai Titanic dijumpai berada sedikitnya 3,8 kilometer di bawah permukaan laut di 530 kilometer tenggara Newfoundland, Canada.
Namun, siapa sangka eksistensi bangkai Titanic sedang terancam, gara-gara bakteri pemakan karat.
2. Bakteri Penghasil Emas (Cupriavidus Metallidurans)
Bakteri Cupriavidus metallidurans merupakan bakteri yang dapat dianggap tangguh jika dilihat dari sifat resistensinya terhadap logam berat. Bakteri ini mampu menetralisir toksisitas emas dan mengubahnya menjadi logam yang berharga. Hewan kecil ini dapat hidup pada senyawa beracun, dan mengeluarkan kotoran dalam bentuk logam padat berupa emas.
3. Bakteri Penghasil Daya Listrik (Shewanella Oneidensis)
Bakteri ini bukanlah bakteri sembarangan, melainkan jenis bakteri laut yang dikenal sebagai Shewanella Oneidensis.
Mikrorganisme ini dapat dimanfaatkan sebagai baterai untuk mengisi daya perangkat elektronik, dengan memanfaatkan protein yang berada di permukaan bakteri. Bakteri ini dapat mentransfer arus listrik ke logam dan mineral serta interaksi ini tergantung pada protein khusus pada permukaan bakteri.
4. Bakteri Yang Mampu Meningkatkan Daya Ingat (Mycobacterium Vaccae)
Bakteri yang hidup ditanah yang bernama Mycobacterium Vaccae adalah bakteri yang jumlahnya berlimpah dan diyakini bakteri jenis ini sangat mudah masuk ke tubuh manusia melalui udara ketika beraktivitas di luar ruangan atau melalui makanan.
Hasil penelitian yang dilakukan oelh tim The Sage Colleges di New York menjelaskan bahwa bakteri Mycobacterium Vaccae memiliki efek antidepresan yang mampu meningkatkan kemampuan belajar pada mamalia (binatang menyusui).
Hasil penelitian yang dilakukan oelh tim The Sage Colleges di New York menjelaskan bahwa bakteri Mycobacterium Vaccae memiliki efek antidepresan yang mampu meningkatkan kemampuan belajar pada mamalia (binatang menyusui).
5. Bakteri Pemicu Badai (Pseudomonas Syringae)
Bakteri ini ternyata menjadi elemen penting untuk terjadinya hujan, salju, bahkan badai es. Bakteri patogen Pseudomonas Syringae memegang peran penting dalam pembentukan salju di seluruh dunia, termasuk di Antartika. Patogen diketahui sangat bagus dalam membentuk es pada temperatur di bawah normal maupun titik beku air. Bakteri ini dilengkapi zat khusus yang mampu mengikat molekul air. Selanjutnya, bakteri ini dengan mudah membentuk partikel es.
6. Bakteri Yang Mampu Bertahan Dari Radiasi (D. Radiodurans)
Dalam ilmu fisika fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Radiasi ada yang berbahaya, namun ada juga yang sangat bahaya. Contoh dari radiasi yang sangat berbahaya adalah radiasi nuklir.
D. Radiodurans adalah nama bakteri yang mampu hidup dan bertahan dari radiasi. Ia mampu bertahan dalam dosis radiasi seribu kali lebih kuat dibanding dosis yang dapat diterima manusia. Kemampuan ini didapatkannya karena sistem pemulihan DNA-nya yang unik. Organisme ini dapat masih dapat hidup dalam paparan radiasi berkali-kali lipat dari jumlah yang umumnya sudah membunuh organisme lain. Kromosom D. Radiodurans bahkan dapat terbentuk kembali setelah hancur akibat radiasi.
Salah satu masalah yang dihadapi ketika manusia mencoba untuk hidup di bulan atau Mars, adalah adanya radiasi yang cukup mematikan. Jika bakteri ini dilepas di angkasa, maka radiasi yang ada di sana tidak akan mampu mempengaruhi tubuhnya.
7. Bakteri Yang Mengandung Magnet (BW-1)
Pada tahun 1975 lalu, ilmuwan menemukan bakteri yang mengandung magnet untuk pertama kalinya. Bakteri ini mampu menyesuaikan diri dengan medan magnet karena memiliki nanokristal magnetik kecil bernama magnetesome dalam tubuhnya.
Kini peneliti menemukan spesies bakteri baru yang juga mengandung magnet. Ia diberi nama BW-1, sesuai dengan tempat ia ditemukan yakni cekungan Badwater, di kawasan Death Valley National Park, Amerika Serikat. Uniknya, tidak seperti bakteri yang sudah lama diketahui, bakteri baru ini bisa memproduksi dua tipe nanokristal yakni magnetite (Fe3O4) dan greigite (Fe3S4).
loading...
0 Response to "7 Bakteri Unik Di Dunia"
Post a Comment