Virus komputer merupakan program yang dibuat untuk menggandakan dan merusak sistem yang ada. Biasanya komputer akan menjadi lambat dan kacau cara kerjanya. Belakangan ini virus tersebut dibuat lebih canggih dan tidak merusak program yang ada. Sangat canggihnya bahkan sampai ada yang menyerang Dunia Perbankan.
1. Zeus v3
Para peretas asal Eropa Timur menggunakan virus komputer yang rumit untuk menyedot tabungan dari ribuan nasabah bank Inggris, demikian kata pakar internet seperti yang dikutip The Telegraph. Versi terbaru dari virus ganas 'Zeus' yang tidak terlacak oleh 'firewall' tradisional itu dilaporkan telah berhasil menggondol 675.000 Poundsterling dari kira-kira 3000 nasabah 'online' dari sebuah bank Inggris.
Sejak Juli dana itu ditransfer dari akun-akun online milik perusahaan maupun perorangan. Para ahli internet dari M86 Security, yang khusus menangani permasalahan 'online', mengungkapkan virus itu bekerja dengan mengecek jumlah uang dalam sebuah akun, mencurinya, dan menutupi jejak dengan menampilkan rekening bank palsu kepada nasabah. Perusahaan keamanan internet yang bermarkas di California dan Inggris membongkar rencana jahat tersebut ketika berhasil masuk ke dalam 'server command' para maling yang berbasis di Eropa Timur dan menemukan daftar transfer uang.
Para pakar itu kemudian membuat laporan yang menjelaskan proses serangan itu dan menginformasikannya kepada polisi maupun bank yang bersangkutan dua pekan silam. Mereka juga mengakui serangan itu akan terus berlanjut. Virus 'Zeus' yang mengincar rekening bank pertama kali muncul tiga tahun lalu. Versi terbarunya, 'Zeus v3', tidak hanya mencuri data 'login', kata kunci, dan detail bank, tetapi juga bisa mentransfer uang dari rekening yang diinginkan.
"Ini adalah versi yang paling rumit dari virus Zeus dan tidak bisa dideteksi oleh piranti lunak keamanan tradisional," kata Bradley Anstis, wakil presiden bidang teknis pada M86 kepada The Times. Virus itu pun ternyata tidak hanya terdapat di area-area 'lampu merah' seperti situs-situs judi atau porno tetapi juga di situs yang lebih populer seperti mesin pencari, blog, atau situs berita.
Tahun lalu virus itu ditemukan pada sebuah iklan di laman web New York Times. M86 Security mengatakan komputer nasabah bank online tertular virus itu dari laman-laman web resmi melalui 'lubang' di Internet Explorer dari Microsoft atau aplikasi-aplikasi dari Adobe Reader. Begitu komputer terinfeksi, virus yang termasuk 'spyware Trojan' itu bersembunyi dalam 'browser' pengguna komputer sampai tersambung ke rekening bank mereka.
Virus itu akan mulai bekerja ketika nasabah mengecek rekening mereka lalu memeriksa jumlah rekening itu. Jika rekening itu berisi lebih dari 800 Poundsterling maka virus itu mulai memindahkan uang itu secara tersembunyi ke 'rekening sementara', sebuah rekening yang dimiliki oleh nasabah resmi yang juga telah dibajak para peretas itu. Bank-bank utama Inggris menolak untuk berkomentar terkait kemungkinan nasabah mereka menjadi salah satu korban para peretas Eropa Timur itu. Organisasi perdagangan Inggris (United Kingdom Payments Administration) mengatakan korban kejahatan perbankan secara online meningkat 18 persen tahun lalu menjadi 59,7 juta Poundsterling.
2. Citadel
Pada zaman dulu Citadel digunakan sebagai pertahanan terakhir sebuah kerajaan. Makanya, biasanya bentuknya besar, kokoh, serta dilengkapi dengan berbagai sistem persenjataan. Di masa modern ini nama Citadel justru dicatut para penjahat cyber untuk menamakan sebuah virus ganas. Virus yang dirancang khusus untuk menguras rekening korbannya.
Citadel merupakan virus yang dibuat dari source code Zeus, salah satu virus yang juga cukup canggih. Bedanya Citadel memang dibuat khusus untuk menyerang internet banking. Virus Citadel mulai ditemukan pada Januari 2012 lalu, sejak itu program jahat ini terus dikembangkan hingga mencapai versi tercanggihnya di Oktober 2013. Hingga kini virus tersebut diduga masih beredar dengan bebas.
3. Tinba
Salah satu pengamat virus bernama Amit Klein menuliskan banyak cerita soal Tinba di blog pribadinya. Ini merupakan salah satu virus penyerang internet banking. Tinba muncul dari komunitas peretas bawah tanah sekitar 9 bulan lalu. Program jahat ini memang dirancang untuk mencuri uang.
Awalnya metode yang digunakan Tinba masih tergolong biasa, bahkan bisa dikatakan sedikit jadul dibanding dengan virus sejenisnya. Tapi pada Januari 2013 ditemukan versi baru Tinba yang lebih canggih, bahkan bisa mengakali sitem otentifikasi dua arah dari bank.
"Saat korban mengakses halaman bank mereka, Tinba akan menampilkan halaman yang sangat mirip dengan bank tersebut," tulis Klein. Namun saat mencoba login ke dalam halaman tersebut, pengguna justru ditampilkan halaman yang error. Di sinilah proses pencurian data dimulai.
4. Eurograbber
Sesuai dengan namanya. Virus ini memang dibuat untuk menguras uang para pengguna internet banking di Eropa, bahkan hingga akhir 2012 lalu sedikitnya ada 36 juta euro (sekitar Rp 455 miliar) yang berhasil dicuri virus tersebut.
Eurograbber kali pertama ditemukan oleh lembaga keamanan bernama Check Point Software Technologies, kemudian dibantu juga oleh lembaga lain dari Israel bernama Versafe. Mereka mengatakan bahwa program jahat ini memang dirancang untuk menyerang sektor perbankan.
Dalam operasinya virus itu tidak hanya menyerang melalui komputer, tapi juga menyusup ke dalam ponsel pintar para calon korbannya, setelah berhasil masuk, ia akan mendownload beberapa komponen aplikasi untuk bisa beraksi. Eurograbber pertama kali ditemukan di Italia, kemudian menyebar ke sejumlah wilayah Eropa seperti Jerman, Belanda dan Spanyol. Setidaknya ada ribuan korban dari 30 bank berbeda yang berhasil diinfeksi virus.
5. SpyEye
Analisis dan Guardian dan McAfee mengumumkan temuan virus baru bernama SpyEye. Konon program jahat ini dibuat oleh programmer yang mengerti betul soal sistem kerja internet banking. Sama seperti Citadel, SpyEye dibuat berdasarkan source code dari Zeus. Hanya saja program ini menyerang target tertentu, misalnya transaksi perusahaan, atau pengguna yang punya tabungan sangat banyak.
SpyEye dikatakan hebat karena berhasil menghindari berbagai sistem proteksi. Bahkan virus ini dikatakan tergolong cerdik, hingga sulit mendeteksinya saat transaksi berlangsung. "Mereka tahu bagaimana untuk membuat transaksi yang seolah-olah terjadi. Jelas sekali, pembuat mengetahui lebih dari sekadar memahami internet banking," kata David Marcus, Director of Advanced Research and Threat Intelligence McAfee, seperti dikutip detikINET dari CRN.
6. Gozi-Prinimalka
Kalau Eurograbber menyerang sistem perbankan, maka Gozi-Prinimalka dibuat untuk menghajar sistem internet banking di Amerika Serikat. Trend Micro berhasil menangkap dan menganalisa Gozi-Prinimalka, setelah dibedah ternyata program jahat ini punya beberapa keunikan dibanding aplikasi sejenisnya.
Untuk mencuri informasi dari korbannya, virus ini akan terlebih dahulu membuat backdoor menggunakan eklpoitasi Java Script. Ada dua backdoor yang akan dibuat, BKDR_URSNIF.B dan BKDR_URSNIF.DN keduanya sama-sama terkoneksi secara real time dengan sistem kendali virus tersebut. Data yang dicuri virus ini pun tak hanya yang tersimpan di dalam hardisk, tapi juga memori sementara yang disimpan di dalam browser.
Di Amerika virus ini setidaknya sudah membuat resah 3 instansi perbankan, mereka adalah TDBank, Firstrade, Options Xpress. Ketiganya kemudian melakukan perbaikan sistem untuk menangkis serangan tersebut.
7. High Roller
Virus terakhir yang menyebarkan cukup banyak teror adalah High Roller. Konon ini adalah salah satu serangan terbesar di industri perbankan dunia. Tidak seperti program jahat lainnya yang hanya menyerang secara sembunyi-sembunyi, High Roller bisa melancarkan serangan dengan membabi buta dari berbagai arah.
Virus ini semakin sulit dilacak karena tidak memiliki Comand Center dalam bentuk fisik. Pelaku cukup cerdas untuk membuat sistem kendali ini di 'awan', sehingga sulit dilacak. Pada dasarnya High Roller dibuat dari gabungan virus Zeus dan SpyEye, kemudian di dalamnya juga ada beberapa teknik pencurian informasi konvensional yang biasa terjadi di dunia maya.
Teknologi canggih yang dimiliki High Roller membuatnya cukup sulit diberangus, bahkan hingga saat ini. Oleh sebab itu seluruh pihak perbankan disarankan untuk tetap waspada.
"Dengan menggunakan sistem cloud, High Roller memiliki teknik penyerangan yang baru. Mereka sulit dianalisa dan sulit untuk dideteksi keberadaannya," kata Chris Silveira, Manager of Fraud Intelligence dari Guardian Analytics.
Semakin canggih pertahanan sebuah system, semakin canggih juga cara kerja peretas untuk membongkar pertahanan system tersebut. Sepertinya Hitam Putih Dunia akan selalu melekat sepanjang zaman....
loading...
0 Response to "Virus-Virus Pencuri Uang Perbankan Dunia"
Post a Comment